Jumat, 28 Mei 2010

Monumen Kapal Selam, atau disingkat Monkasel, adalah sebuah museum kapal selam yang terdapat di Kota Surabaya. Terletak di pusat kota, monumen ini sebenarnya merupakan kapal selam KRI Pasopati 410, salah satu armada Angkatan Laut Republik Indonesia buatan Uni Soviet tahun 1952. Kapal selam ini pernah dilibatkan dalam Pertempuran Laut Aru untuk membebaskan Irian Barat dari pendudukan Belanda.
Kapal Selam ini kemudian dibawa ke darat dan dijadikan monumen untuk memperingati keberanian pahlawan Indonesia. Monumen ini berada di Jalan Pemuda, tepat di sebelah Plasa Surabaya. Selain itu di tempat ini juga terdapat sebuah pemutaran film , dimana di tampilkan proses peperangan yang terjadi di Laut Aru. Jika anda ingin mengunjungi tempat wisata ini anda juga akan di temani oleh seorang Guide local yang terdapat di sana
Kita tentu masih ingat dengan peristiwa bersejarah dalam rangka mempertahankan keutuhan bangsa Indonesia yang terjadi di Irian Jaya, Operasi Trikora. Dalam operasi tersebut melibatkan sebuah kapal selam KRI Pasopati yang kini menjadi sebuah monumen bersejarah di Surabaya.
KRI Pasopati merupakan kapal tempur buatan Rusia tahun 1952. Kapal selam dengan Panjang 76.6 meter dan lebar 6.30 meter ini di lengkapi dengan torpedo steam gas sejumlah 12 buah.
Monumen kapal selam KRI Pasopati yang terletak di jalan Pemuda no 39 Surabaya ini merupakan salah satu tujuan wisata yang bisa kita pilih, khususnya bagi pelajar. Dengan adanya monumen kapal selam ini, meyakinkan bahwa Surabaya memang benar-benar pantas untuk di sebut sebagai kota pahlawan. Pasalnya haya ada dua dua di dunioa monument yang sejenis.
Kita dapat melihat semua kabin yang ada didalam kapal tersebut. Kita juga bisa melihat pemandangan kota Surabaya dengan sebuah periskop yang terletak didalam ruang komando. Didalam kapal tersebut, diruang videorasi tepatnya, kita juga bisa menyaksikan sebuah film dokumentasi yang berdurasi kurang leih 20 menit.
Monumen kapal selam ini sangat ramai dikunjungi oleh para pelajar pada saat hari libur. Pada hari-hari tertentu selain monumen kapal selam kita juga bisa menikmati fasilitas lainnya yang disediakan oleh pihak pengelola. Seperti perahu karet


Monumen Kapal Selam (Monkasel)
Monumen kapal selam (Monkasel) tak hanya pewarisan nilai sejarah. Monumen yang berdiri tegak di bantaran kalimas itu kini menjadi salah satu objek wisata andalan Jl Pemuda, Surabaya. Selain menambah objek wisata bernuansa bahari di jawa timur juga sebagai sarana pelestarian nilai-nilai perjuangan bangsa Indonesia dalam merintis, menegakkan dan mengisi kemerdekaan.
KRI Pasopati bernomor lambung 410, termasuk jenis SS type Whiskey Class dibuat di Vladi Wostok-Rusia tahun 1952. Kapal ini masuk ke jajaran TNI-AL mulai tanggal 29 januari 1962, dengan tugas pokok menghancurkan garis lintas musuh (anti shipping), mengadakan pengintaian dan melakukan silent raids.
Monkasel adalah replika KRI Pasopati 410 yang nonaktif dari TNI-AL pada 25 januari 1990. spesifikasi KRI Pasopati 410: panjang 76,6 m, lebar 6,30 m, kecepatan (18,3 knots di atas air, dan 13,5 knots di bawah air), berat penuh 1300 ton, berat kosong 1050 ton,jarak jelajah 8500 mil laut, bahan bakar solar, batere 224 buah, persenjataan torpedo steam gas 12 buah, panjang torpedo7 m, dengan peluncur torpedo 6 buah. Awak kapal 63 orang.
Pembangunan monkasel di mulai 1 juli 1995. saat bersamaan, eks KRI Pasopati 410 yang akan di monumenkan di potong menjadi 16 bagian. Ke-16 potongan itu di bawa ke lokasi dan di rakit ulang sehingga KRI Pasopati 410 kembali menjadi wujud semula di atas pondasi yang telah di siapkan sebelumnya. Monkasel di resmikan oleh KSALD Laksmana TNI arief khushariadi tanggal 27 juni 1998, dan di buka untuk umum mulai 15 juli 1998.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar