Jumat, 28 Mei 2010

ANALISIS CERPEN “MISS KONSELI”
OLEH
EKA SUSI .S.
SASTRA JERMAN’08 (082504003)

Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik dalam Cerpen
Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Berikut penjelasan mengenai unsur intrinsik.
1. Tokoh dan Karakter Tokoh
Dari cerpen “miss konseli” ini ada beberapa tokoh,antara lain :
• Rima : perhatian dan sangat memahami murid-muridnya, bahkan ketika hari libur pun ia masih tetap ada untuk memahami muridnya. Sebagai seorang guru konseling, ia sangat memahami berbagai masalah dan kepribadian muridnya. Ia sampai mendapatkan julukan “miss konseli” dari murid-muridnya.
• Andrea : pintar dan tidak nakal di sekolah, hal ini diceritakan dalam cerpen bahwa Andrea ini adalah siswa yang pintar. Itu terbukti sejak umur 15 tahun, ia sudah mendapatkan SIM dan menjadi salah satu anggota tim olimpiade komputer. Dan menurut Rima sebagai guru konseling, Andrea tergolong murid yang tidak pernah punya masalah disekolahnya.
• Sarah : bertanggung jawab dan tegar. Hal ini diceritakan dalam cerpen bahwa Sarah merupakan tokoh yang bertanggung jawab karena ketika diketahui dia hamil dia tidak mau menggugurkan kandunganya, dia akan bertanggung jawab dengan tidak akan menggugurkan kandunganya. Ia merupakan tokoh yang tegar karena dia mampu menghadapi permasalahanya dengan mengambil keputusan cukup tegas dan berani mengambil resiko atas perbuatannya.
• Orang tua Sarah : pemarah, karena ketika dipanggil disekolah dan mengetahui anaknya yang hamil ia justru marah-marah seolah tidak mau mendengar alasan apapun bukan memberi motivasi dan semangat kepada Sarah.
• Papa Rima : gila harta, dalam cerita papa Rima merupakan orang yang cukup berada karena karena ia mampu menyekolahkan anaknya di sokolah internasional, namun ia kurang puas terhadap apa yang telah ia peroleh saat ini. Ia justru korupsi dan uang korupsinya itu di transfer ke rekeningnya Rima untuk menghilangkan jejak dan tidak diketahui oleh public.

2. Latar (Setting)
Latar dalam sebuah cerita menunjuk pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwaperistiwa yang diceritakan.. Dari cerpen “miss konseli” ini,latar tempat yang digunakan adalah rumah Rima .Sedangkan latar waktu dalam cerpen ini adalah hari minggu sore .Latar sosial dalam cerpen ini adalah masalah kehamilan yang terjadi pada siswi SMA masih merupakan masalah yang diperdebatkan oleh khalayak ramai. Bahkan beberapa sekolah mengambil keputusan untuk mengeluarkan murid-muridnya jika diketahui hamil.
3. Alur (Plot)
Alur adalah urutan peristiwa yang berdasarkan hukum sebab akibat. Alur dalam cerpen ini adalah alur campuran. Dimana cerita didalamnya kadang maju dan mundur pada beberapa bagian. Misalnya pada paragraph ke 3-7, Rima menceritakan pengalamannya dengan seorang muridnya yang hamil bernama Sarah.



4. Sudut Pandang (Point of View)
Sudut pandang adalah visi pengarang dalam memandang suatu peristiwa dalam cerita. Sudut pandang dalam cerpen ini adalah di antaranya sudut pandang orang pertama (gaya bercerita dengan sudut pandang "aku"). Tokoh Aku disini yang diceritakan adalah Rima yang mendapatkan julukan miss konseli, hingga akhirnya menjadi bagian dari judul yaitu “Miss Konseli”
5. Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah cara khas penyusunan dan penyampaian dalam bentuk tulisan dan lisan. Ruang lingkup dalam tulisan meliputi penggunaan kalimat, pemilihan diksi, penggunaan majas,dan penghematan kata. Gaya bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia tidak baku(bahasa sehari-hari) dan bahasa komunikasi yang tidak mengandung majas.
6. Tema
Tema adalah persoalan pokok sebuah cerita. Cerpen ini bertema tentang kehidupan beserta masalah-masalahnya. Termasuk kehidupan remaja dan kehidupan sosial di lingkungan masyarakat.
7. Amanat
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang berupa pemecahan atau jalan keluar terhadap persoalan yang ada dalam cerita. Dan amanat dari cerpen “miss konseli” ini,antara lain:
• Setiap orang hidup tak pernah lepas dari masalah,baik itu orang kaya maupun orang yang miskin.
• Tuhan selalu memberikan masalah sesuai dengan kemampuan umatnya.
• Jangan takabur jika menjadi orang kaya.
• Katika kita sidah berani untuk melakukan sesuatu maka kita juga harus berani untuk mempertanggung jawabkan apa yang telah kita perbuat.
• Berfikirlah kedepan ketika akan melakukan sesuatu, termasuk akibat dari apa yang akan kita lakukan.
Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangun cerita sebuah karya.
Unsur ekstrinsik dalam cerpen ini berhubungan dengan keadaan politik,social dan pendidikan. Itu tergambar jelas dalam penggalan-pengalan cerpen ini.
1. Keadaan politik,ini tergambar dari maraknya korupsi yang melanda bangsa Indonesia. Dan digambarkan oleh papa Andrea yang mendapatkan harta dengan cara yang tidak halal dan menyembunyikan harta tersebut di dalam rekening anaknya.
2. Keadaan sosial,ini tergambar dari keadaan siswa-siswi dan sekolah luar negeri itu sendiri. Dimana didalamnya dijelaskan bahwa semua siswa itu adalah anak-anak yang masih labil. Sehingga mereka selalu bermasalah meskipun mereka bersekolah di sekolah internasional yang selalu dibangga-banggakan oleh masyarakat Indonesia.
3. Keadaan pendidikan, ini tergambar dari adanya sekolah internasional yang notabene dipenuhi anak-anak pintar yang mampu berbicara dalam berbagai bahasa. Dari munculnya sekolah-sekolah seperti itu menunjukkan bahwa Indonesia merupakan sebuah negara yang berkembang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar